Latest Posts

Kosmetik tanpa pengawet, bisakah?

By 21.45 ,

Kosmetik sintetik dan kosmetik alami
Berbeda dengan produk buatan manusia, produk yang diperoleh dari alam kebanyakan berbahan dasar minyak. Produk berbahan dasar minyak bukan media yang baik untuk perkembangbiakan bakteri, jamur, dan mikroorganisme lainnya. Bakteri, jamur, dan mikroorganisme akan muncul segera apabila terdapat air yang dicampurkan pada produk tersebut. Seperti pada proses pembuatan lotion, krim, atau sediaan lainnya. Terdapat bahan yang larut dalam minyak - sehingga terdapat pelarut minyak - dan terdapat bahan yang larut dalam air - sehingga terdapat pelarut air -. Untuk mencampur keduanya, dibutuhkan bahan yang disebut pengemulsi supaya produk berbahan dasar air dan minyak tersebut dapat bercampur menjadi satu. Anda ingat bagaimana bila Anda mencampur air dan minyak bukan? Apabila tidak ditambahkan pengemulsi maka air dan minyak tersebut tidak akan dapat bercampur. Contoh pengemulsi adalah polysorbates, laureth-4, dan potassium cetyl sulfate. Beberapa mempunyai comedogenic factor yang tinggi, sehingga beberapa dari Anda mungkin mengalami masalah kulit dengan penggunaan bahan ini.

Ketika air sudah ditambahkan, saat itulah butuh bahan yang disebut pengawet
Contoh pengawet misalnya golongan paraben (yang sekarang sudah mulai menuai pro kontra terhadap penggunaannya), atau phenoxyethanol. Pengawet ini perlu dan wajib ditambahkan oleh karena produk tersebut sudah tercampur dengan air dan menjadi media yang baik untuk pertumbuhan mikroorganisme. Bayangkan bila tidak menggunakan pengawet, produk tersebut akan dipenuhi oleh kuman. Tahukah Anda bahwa 60% produk kosmetik yang dioleskan ke kulit diserap oleh tubuh? Bila Anda mulai meninggalkan pengawet pada makanan kemasan, mungkin ini saatnya Anda perlu mempertimbangkan untuk meninggalkan kosmetik sintetik pula.

Bahan tidak berguna untuk kulit?
Ketika kita melihat proses pembuatan kosmetik tersebut, kita bisa menyimpulkan bahwa untuk membuat kosmetik sederhana saja paling tidak kita perlu menambahkan pengemulsi (yang bukan zat utama kosmetik) dan pengawet (juga bukan zat utama kosmetik). Silahkan Anda cek bahan-bahan tersebut mempunyai efek seperti apa terhadap kulit kita.

Bagaimana untuk bahan alami atau organik?
Untuk produk berbahan dasar minyak, selama tidak tercampur dengan air, produk berbahan dasar minyak bisa tahan bertahun-tahun sesuai usia alami produk tersebut tanpa tambahan pengawet. Beberapa minyak tahan sampai 5 tahun -seperti castor oil- dan beberapa tahun cuma selama 6 bulan -seperti rosehip oil-. Oleh karena itu jelilah untuk membaca labelNamun, walaupun usia produk kita bisa bertahan bertahun-tahun, kita tetap harus menjaga kualitas produk alami kita. Seperti misalnya pemilihan kemasan kosmetik organik kita. Jangan sampai dengan menggunakan kemasan yang salah, usia produk alami kita berkurang oleh karena proses oksidasi oleh udara, cahaya, dan kontaminasi bakteri oleh tangan kita.

Minyak organik yang usianya cuma sebentar jangan dibeli ya?
Sebenarnya ada cara untuk menambah usia bahan alami tersebut, yaitu dengan cara menambahkan vitamin E. Vitamin E adalah antioksidan yang juga oil soluble sehingga bisa dicampurkan dengan sempurna di bahan minyak dan sekaligus berguna untuk kulit Anda. Tapi ingat, bahwa vitamin E adalah antioksidan, bukan pengawet. Antioksidan berfungsi agar kosmetik organik Anda dapat bertahan lebih lama oleh karena sifat antioksidan yang mengurangi oksidasi yang terjadi saat bahan kontak dengan cahaya dan udara.

www.becominglanina.com
Jadi kosmetik tanpa bahan tambahan sintetik sangat mungkin Anda gunakan dengan aman. Dan Anda harus ingat, bahwa kosmetik yang Anda pilih harus benar-benar organik, artinya benar-benar tanpa bahan sintetik.

You Might Also Like

0 komentar